Di 2019, KOWANI Filmkan Sosok ‘Ibu Bangsa’

oleh
oleh
Ketua KOWANI, Giwo Rubianto Wiyogo dan jajaran pengurus KOWANI.
Ketua Umum KOWANI, Giwo Rubianto Wiyogo dan jajaran pengurus KOWANI.

JAKARTA, VoiceMagz.com – Dalam upaya mengkampanyekan ‘Ibu Bangsa’, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) berencana membuat sebuah film yang menceritakan sebuah perjalanan sosok seorang ibu bangsa.

“Wanita Indonesia sudah punya konsep ibu bangsa sejak tahun 1935. Konsep film ini akan menampilkan proses dari zero to hero,” papar Ketua Umum KOWANI, Giwo Rubianto Wiyogo di Jakarta, Rabu (26/9).

Film mengenai ‘Ibu Bangsa’ yang kemungkinan mulai diproduksi pada 2019 ini akan bercerita tentang sejarah sampai pada bagaimana eksistensi perempuan masa kini.

“Kita masih mengkaji alur cerita dalam film ini nantinya,” jelas Giwo yang didampingi sejumlah pengurus KOWANI lainnya.

Saat ditanya terkait kemasan film ini, mengingat banyaknya film-film berlatar belakang sejarah yang kurang mendapat antusiasme penonton, terutama kaum milenial, Giwo menyebut jika hal tersebut tengah digodok di internal KOWANI.

“Kita akan perhatikan aspek-aspek yang membuat film ini bisa menarik perhatian kaum milenia. Yang pasti, film ini harus mampu mewariskan nilai-nilai terkait ‘Ibu Bangsa’, tegas Giwo.

Dalam kesempatan ini, KOWANI juga mendorong program ‘Ibu Bangsa’ menjadi isu nasional yang harus diperhatikan pemerintah.

“Setiap perempuan Indonesia punya tanggung jawab mendidik generasi bangsa yang sadar akan kebangsaannya. Oleh karena itu, ‘Ibu Bangsa’ pun harus memiliki hubungan baik dengan generasi penerus bangsa,” tandasnya.

Giwo mengungkapkan, saat ini ‘Ibu Bangsa’ memiliki tantangan dalam menghadapi kemajuan teknologi. Namun, hal itu seharusnya malah menjadi kekuatan untuk mengimplementasikan peran sakralnya sebagai pencetak generasi bangsa yang mumpuni.

Ia pun meminta para ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) untuk tidak merasa minder jika berhadapan dengan wanita yang memiliki karir cemerlang di tempatnya bekerja.

“IRT itu juga sebuah profesi, sebuah hal yang mulia. Jadi kenapa harus minder. Kenapa IRT saya sebut juga sebagai sebuah profesi? Karena IRT mengurus segala hal yang terkait urusan rumah tangga, dimana jika kita serahkan pada orang lain kan kita harus menggaji mereka yang mengurus itu,” pungkas Giwo. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.