Gelar ‘Pangeran Pengendara Gajah Putih’ Resmi Disandang Moeldoko

oleh
oleh

MEDAN, VoiceMagz.com – Dipandang sebagai salah satu pelestari budaya dan memajukan marga Hasibuan, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko diberi kehormatan menyematkan marga Hasibuan dalam namanya.

“Kami bersama keluarga besar Hasibuan sepakat memberikan marga Hasibuan dan gelar adat kepada Jenderal Moeldoko,” ujar Raja Huristak XII, Tondi Hasibuan di Medan, Kamis (6/12).

Pemberian marga Hasibuan ini sendiri digelar dalam acara adat Mandailing yang berlangsung begitu kental. Moeldoko yang memakai Ampu (penutup kepala khas laki-laki Mandailing) begitu tekun mendengar nasihat-nasihat dari para raja keluarga besar Hasibuan.

Selain marga Hasibuan, Moeldoko juga disematkan gelar Tongku Namora Sende Hasibuan.

“Saya akan lapor kepada istri bahwa saya mendapat marga yang luar biasa,” ujar Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini sangat mengapresiasi atas pemberian marga Hasibuan. Ia juga ingin membesarkan bangsa lewat marga Hasibuan.

“Di sini, saya mendapat anugerah. Peristiwa budaya yang sangat besar. Saya syukuri ini. Sebuah kehormatan bagi saya,” imbuhnya.

Patuan Huristak yang bergelar Patuan Barumun, Nagala Hasibuan bersama Moeldoko usai pemberian marga Hasibuan dan gelar Tongku Namora Sende.

Dijelaskan Tondi, gelar yang disematkan pada Moeldoko diambil dari nama Raja Namora Sende yang juga kakek buyut Patuan Barumun, raja di kerajaan Huristak.

“Raja Namora Sende sendiri adalah leluhur Raja Huristak dimana dalam turi turian kerajaan Huristak,  Raja Namora Sende suka mengendarai gajah putih,” terangnya.

Sedangkan Tongku, lanjut Tondi, dalam adat kerajaan adalah gelar untuk pangeran atau anak raja.

“Kalau di Melayu disebutnya Tengku. Berarti, gelar Tongku Namora Sende bisa diartikan sebagai Pangeran Pengendara Gajah Putih,” tambahnya.

Selain itu, marga dan gelar pada Moeldoko ini diberikan keluarga besar Hasibuan lantaran sosok Moeldoko adalah pejuang tangguh semenjak beliau anak-anak. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.