Inilah Kenangan Mendalam Anak dan Fans Saleem Iklim

oleh
oleh

KUALA LUMPUR, VoiceMagz.com – Tutup usianya Saleem Iklim pada Minggu (14/10) masih menyisakan duka di hati keluarga terdekat dan juga fans band asal negeri Jiran, Malaysia ini.

Anak Saleem, Syafiq Farhain, di IG Storiesnya mencurahkan isi hatinya.

“Abah dah xde lagi….” ujar pria bernama asli Nursyafiq Farhain A M Salim ini.

Tak hanya itu, di kronologi Instagramnya, Syafiq yang juga artis muda Malaysia ini juga mengunggah foto masa kecilnya dengan Saleem Iklim.

Berikut isi postingan Syafiq di akun Instagramnya:

“Untuk makluman, Ayahanda saya A.M Salim Abdul Majeed atau lebih dikenali sebagai Saleem telah menghembuskan nafasnya yang terakhir awal pagi tadi. ‎

Ya Allah, ampunilah dosanya, berilah rahmatMu ke atasnya, sejahtera dan maafkanlah dia . Abah dalam kenangan, mungkin ini sahaja yang tinggal untuk dikongsi,”

Sebelum meninggal, Saleem sempat mengeluarkan sebuah singel berjudul ‘Karma Cinta’. Lagu ini diluncurkan pada 27 Januari 2017 oleh Rusa Music (Rusa Marketing Sdn Bhd).

Lirik lagu ini dinyanyikan Saleem, ditulis Yabang Khalifah dengan komposer Harry Khalifah. Lagu ini bercerita tentang kerinduan seseorang yang ditinggalkan kekasihnya.

Untuk diketahui, Saleem dilahirkan pada 31 Agustus 1961 di Permaisuri, Setiu, Terengganu. Ia berdarah campuran India Muslim dan Melayu dari sang ibu.

Sebelum terjun menjadi penyanyi, dirinya sempat bercita-cita menjadi seorang nelayan yang sukses. Cita-cita itu akhirnya tidak tercapai. Ia meneruskan karirnya menjadi asisten juru masak di sebuah kampus perguruan tinggi di Terengganu (ITM Dungun).

Dengan berbekalkan bakat dan kemampuan yang ada pada dirinya, pada 1988, Saleem mengajak beberapa kawannya mendirikan grup musik yang berkonsep rock, dimana dirinya sebagai vokalis utama dengan nama Iklim. Formasi awal band ini adalah Saleem, Umarul Mahdzar M Salim, Kamarudin dan Fadhil Suhaimi.

Namun di tengah jalan, sang gitaris kedua, Fadhil Suhaimi keluar dari Iklim saat proses rekaman album pertama sedang berlangsung dan digantikan pemain keyboard, Huzali Ali.

Nama Iklim sendiri diambil dari keadaan iklim dan cuaca yang tidak menentu di pantai timur yang kerap dilanda ribut dan hujan lebat. Pada awal kemunculannya, band ini kerap mengadakan pertunjukan di klab malam dan pesta pernikahan di sekitar Terengganu.

Pada tahun 1990, SCS Record yang merupakan label rekaman rock di Malaysia memberikan kepercayaan kepada Iklim untuk membuat rekaman album perdana mereka. Album tersebut berjudul ‘Satu Kesan Abadi’ yang berisi lagu-lagu top hits seperti ‘Suci dalam Debu’, ‘Hakikat Sebuah Cinta’ dan ‘Satu Kesan Abadi’.

Lagu ‘Suci Dalam Debu’ ini mampu mengalahkan lagu Sheqal (Zapin Rindu-rinduan) yang lama mendominasi chart musik Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Setelah album ‘Satu Kesan Abadi’ mendapat sambutan hangat di Malaysia, Indonesia dan Singapura, Saleem dan Iklim ditawari main di film berjudul ‘Suci dalam Debu’ yang dibintangi Julia Rais dan Sidi Oraza.

Setelah itu, kepopuleran Saleem dan Iklim terus naik dan lagu-lagunya menjadi top hits. Banyak lagu-lagunya yang menjadi soundtrack sinetron RTM dan TV3, juga soundtrack film.

Meninggalnya Saleem pun membuat banyak fansnya berduka, salah satunya adalah Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng.

Melalui Twitternya, Lim mengungkapkan kesedihan atas meninggalnya Saleem. Lagu-lagu yang dinyanyikan Saleem dikatakannya menjadi teman pelipur lara ketika masih berjuang pada masa-masa awal karirnya. Lagu ‘Suci Dalam Debu’ bagi Lim merupakan kenangan manisnya.

“Semoga almarhum tenang abadi di sana. Salam takziah buat keluarga Saleem,” kata mantan Ketua Menteri Pulau Pinang di awal 1990-an ini. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.