Jatuh Bangunnya Penyanyi Asal Palu Ini Saat Gempa Mengguncang

oleh
oleh
Tuty Ariesta Lahay dan kota Palu usai gempa serta tsunami.

PALU, VoiceMagz.com – Lama tak terdengar kabarnya, penyanyi yang juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ini ternyata punya cerita menegangkan saat gempa dan tsunami melanda kota Palu dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

Penyanyi bernama lengkap Tuty Ariesta Lahay ini sempat jatuh bangun menyelamatkan diri saat gempa mengguncang kota Palu.

“Sesaat sebelum gempa, saya sama suami lagi silahturahmi ke saudara suami di lantai dua sebuah hotel. Pas gempa, saya panik dan berusaha menyelamatkan diri sampai jatuh bangun turun dari hotel. Sampai di jalan depan hotel, aspal jalanan sudah terbelah. Saya nangis dan cepat-cepat balik ke rumah karena ingat kondisi anak yang masih bayi dijagain sama keponakan,” cerita Tuty melalui pesan WhatsApp (WA), Rabu (17/10).

Pemilik single ‘Merelakanmu’ dan ‘Ungkapan Hati’ ini bahkan sempat terpisah dengan anak keduanya yang saat gempa terjadi tengah pergi berenang bersama teman-temannya.

“Baru besoknya ketemu. Sebelum gempa, anak kedua pamit mau renang sama temannya,” beber penyanyi yang sempat viral sebagai PNS Cantik di media sosial ini.

Tuty dan keluarga pun sempat mengungsi beberapa hari dan tidur hanya beralaskan karpet serta beratapkan langit karena takut berada dalam rumah akibat kerapnya terjadi gempa susulan. Selama beberapa hari mengungsi itu, mereka hanya bisa makan mie instan dan telur saja.

Setelah empat hari mengungsi, PNS yang bertugas sebagai Staf Humas dan Protokol DPRD Provinsi Sulteng ini baru bisa keluar dari kota Palu untuk mengungsi ke Kabupaten Tojo Una-Una, tempat keluarga besar Tuty tinggal.

“Itu juga baru bisa keluar dari Palu karena dijemput keluarga. Hari kedua dan ketiga pasca gempa masih susah buat ngungsi keluar kota. Akses jalan darat menuju Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una masih belum bisa dilewati. Naik pesawat juga nggak bisa karena belum ada penerbangan. Mau naik Hercules tapi padat banget yang mau naik. Susah banget, ngantrinya lama,” ceritanya lagi.

Saat ini, Tuty dan keluarga masih berada di rumah keluarga besarnya di Kabupaten Tojo Una-Una. Walau kantor tempatnya bekerja sudah mulai aktif, ia mengaku belum berani kembali ke kota Palu.

“Masih trauma, padahal kantor sudah mulai kerja lagi. Awalnya yang kerja bikin tenda di luar kantor karena masih takut gempa susulan, tapi sekarang sudah mulai berbenah agar bisa kerja lagi di dalam kantor,” ujar wanita kelahiran 2 April 1984 ini.

Tuty mengaku belum tahu kapan akan kembali ke Palu dan mulai aktif bekerja. Walau begitu, ia berharap kota Palu dan wilayah lain di Sulteng yang tertimpa bencana gempa dan tsunami segera bangkit.

“Harapan saya, Palu dan Sulteng bisa bangkit lagi. Bisa lebih maju lagi dan menjadi kota yang lebih religius,” pungkas Tuty. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.