Relic Hearts, The Shapers, Flight To Infinity Tampil Powerfull di Hari Ketiga IIMF 2018

oleh
oleh
Penampilan Relic Hearts

JAKARTA, VoiceMagz.com – Memasuki hari ketiga penyelenggaraan Pekan Raya Indonesia (PRI) yang bertepatan dengan hari Sabtu malam Minggu, arena hall 5 ICE BSD yang menggelar International Indie Music Festival (IIMF) dipadati oleh para pengunjung yang ingin menyaksikan hiburan.

Tak kurang ada sekitar 16 band  daari dalam dan luar negri yang tampil di panggung utama di hall 5 ini. Acara terbagi menjadi 2 sesi, sesi pertama dimulai pada pukul 13.05 WIB dengan menampilkan band The Jhoni yang membawakan sekitar empat lagu.

Kemudian disusul Domenica, Esaestu, Soultan, Voodoo Dols, Ghantya, Deanda Putri, Flight To Infinity, Duara, Kiki Kanoe dan Ras Gokil, yang masing masing membawakan sekitar 4 lagu, Hingga break Maghrib.

Usai istirahat waktu sholat maghrib acara memasuki sesi ke 2. Di sesi ke2 ini acara dibuka dengan penampilan band  lokal  Kapal Udara, kemudian berturut-turut dilanjutkan dengan penampilan The Shapers dari Perancis, Jaguar Jonze, Relic Herats dari USA dan ditutup oleh penampilan Mondo Gascaro.

“Ini pertama kali saya datang ke Indonesia, saya merasa senang dengan negeri ini, ini negeri yang bagus. Atmosfirnya juga bagus sekali, banyak sekali musisi indie disini,” ujar Aaron Bassinger, gitaris Relic Hearts di belakang panggung hall 5 ICE BSD pada Sabtu (29/9).

Lebih lanjut Bassinger juga mengapresiasi band band penampil di panggung utama pada hari itu yang menurutnya bagus-bagus.

Penampilan Flight To Infinity

“Yang tampil bagus bagus, Flight To Infinity tadi bermain bagus, mereka membawakan lagu-lagu punk yang dimainkan secara rapi, saya pingin ajak mereka ngejam di USA,” jelas Bassinger lebih lanjut.

Dalam kesempatan yang sama Mikael (gitaris Flight To Infinity) mengaku tersanjung setelah berbincang-bincang dan foto bersama di belakang panggung.

“Mereka mengapresiasi band kami, bahkan mereka menawarkan kami untuk main bareng ngejam di Amerika, lalu saya jawab, wah terima kasih, pingin banget saya bisa memenuhi undangannya. Tetapi saya harus jujur bilang ke mereka kalau saya nggak punya biaya untuk pergi kesana,” ujar Mikael sambil tertawa.

Lebih lanjut Mikael juga menjelaskan kalau dia juga menanyakan berapa umur saya dan apakah band kamu sudah punya single atau album dan sebagainya.

“Saya ditanya umurnya, saya jawab 16 tahun, dia bilang wow..muda sekali, sudah boleh minum bir,” celetuk Nick Watters (bassist) dari Relic Hearts.

Lalu saya jawab “No Thanks”.

Lalu sang gitaris bertanya sudah punya single atau album?

Saya jawab, lagi persiapan buat album, kita sudah ada sekitar 6 lagu. Lalu mereka minta diputerin satu lagu melalui ponsel, mereka (bassist, vokalis dan gitarisnya) pada dengerin, sambil memuji wow bagus sekali, ini kamu yang main gitar?

“Saya jawab, good job man, nice playing,” celetuk Bassinger sambil mengacungkan jempol.

Usai mendengarkan lagu, Bassinger kemudian meminta alamat Instagram dari Mikael, serta alamat media sosial lain yang ada.

“Bassinger meminta saya alamat IG, lalu saya kasih, terus dia bilang saya akan follow kamu, dan kamu follow saya ya, nanti kita bisa tukeran informasi tentang musik,” tutup Mikael.

RELIC HEARTS TAMPIL FULL POWER

Personil Relic Hearts dan Fly To Infinity berfoto bersama di belakang panggung.

Pada penampilan semalam, band yang berpersonil Jonnie Backer (vokal ), Nick Watters (bass), Aaron Bassinger (gitar) dan Jordan Soto (drum) ini membawakan sekitar 6 lagu secara  powerfull.  Permainan mereka secara keseluruhan  sangat konsisten.

Memasuki lagu kedua, Nick Watters dan dan Jonni Becker berteriak teriak sambil melambaikan tangannya meminta kepada para penonton untuk lebih ke depan merapat ke panggung.

Ajakan itu disambut oleh penonton yang kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk mendekat ke panggung.

“ Terima Kasih, Anda semua hebat,” teriak Jonnie, sang vokalis.

Sebelum menyanyikan lagu selanjutnya, Jonnie mengajak para penonton nyanyi bersama, para penontonpun mengikuti apa yang disuarakan Jonnie secara beramai-ramai. Memasuki lagu keempat, Jonnie melakukan sedikit atraksi dengan menaiki rigging panggung dan bernyayi beberapa saat diatas rigging.

Sebelum menutup penampilannya, para personil Relic Heart memanggil salah satu panitia yang selama ini menemani mereka selama di Indonesia, dia mengatakan ini orang hebat, terima kasih untuk pekerjaan yang baik ini.

Tak lama kemudian ia menunjuk Harry Koko Santoso (Koko Deteksi) boss dari Deteksi Production yang ternyata ada di sela-sela penonton sambil mengucapkan, “Terima Kasih pak Koko, anda orang hebat, terima kasih,” teriak Jonnie.

Secara keseluruhan penampilan Ralic Hearts maupun The Shapers yang memainkan lagu lagu bergenre punk  tampil sangat bagus dan powerfull. Selain dua band mancanegara di atas, band lokal Flight To Infinity juga tampil full power dan cukup bagus

Bahkan The Shapers mencuri perhatian penonton dengan membawakan nomor lagu berbahasa Indonesia yaitu ‘Garuda Pancasila’ dan sebuah nomor dari band Indonesia S.I.D. /Irish

No More Posts Available.

No more pages to load.